Cara Islam Mengatur Rumah Tangga

Kebanyakan hukum rumah tangga dalam Al-quran diterangkan secara terperinci dan kadang-kadang secara ringkas pada ayat-ayat dan surah-surah yang bermacam-macam sesuai dengan perkembangan keadaan.

Penyelidik yang teliti bisamelihat bahwa urusan-urusan ruma tangga yang dengan sendirinya akan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang disebutkan Allah SWT. Secara ringkas dalam usshul-ushul umum dan kaidah-kaidah menyeluruh untuk ditetapkan dari situ hukum-hukumnya sesuai dengan pergantian peristiwa sambil memperhatikan penjernihan keadaan-keadaannya pada satu saat dan perwujudan kepentingan ummat pada saat yang lain berdasarkan Kitab Al-quran dan sunnah Rasul SAW.

Adapun yang berhubungan dengan urusan rumah tangga dalam hal aqoid yang sifatnya tetap tidak berubah, maka tidaklah kitalihat adanya perubahan dan pergantian seperti iman kepada Allah dan percaya kepada Rasul-Rasul serta iman kepada yang ghaib dan semacam itu dari aqoid-aqoid yang terdapat dalam Al-quran dan Sunnah.

Maka aoqid itupun tetap sempurna tidak boleh dirubah dan diganti karena adalah kewajiban pertama bagi Mukallaf ( Orang Muslim ).

Oleh karena itu tampak pada kita besarnya perhatian Islam terhadap pengaturan rumah tangga dan penempatannya pada kedudukan tertinggi serta pengikatannya dengan aqoid sebagai pokoknya ( ushul ) dan dengan hokum-hukum sebagai cabangnya.

Tidak diragukan lagi bahwa rumah tangga muslim adalah inti dari masyarakat yang baik, maka wajiblah diperhatikan dengan memelihara ikatan perkawinan Islam dengan ikatan yang benar jauh dari kesia-sian untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang luhur yang penuh kasih sayang dan ketenangan jiwa yang merupakan salah satu kebesaran Allah SWT yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan-Nya sebagai firman Allah SWT :
Surat Ar-Rum : 21

“ Dan di antara tanda-tandaNya, bahwa Ia menjadika istri bagimu yang sebangsa dengan kamu, supaya boleh kamu diam bersama dia serta saling mengasihi dan mencintai “

Prinsip-prinsip pengaturan rumah tangga dan segenap peraturannya bersumber pada syari’at islam, maka oleh karenanya tidaklah ia tunduk pada masa permulaan kepada suatu perubahan asing dan pengaruh pemerintah di saat rumah tangga islam terjaga oleh aqoid keimanan pada setiap Muslim.

Telah Nampak sekarang bahwa tidaklah rumah tangga bisa terjaga kecuali bila dipersenjatai dengan senjata Ilmu agama dan aqoid keimanan yang menyangkut syari’at, sehingga dengan demikian ia tetap terlindung dari gelombang-gelombang atheisme dan penyelewengan- penyelewengan yang dilakukan orang-orang yang berusaha menyebarkan kerusakan di bumi.

Hendaklah kita kaum Muslimin memperhatikan pendidikan kepada rumah tangga tentang aqoid agama yang benar dan mempersenjatainya dengan senjata taqwa agar berpegang teguh kepada sebab yang kuat dari akhlaq yaitu rasa malu, kesucian diri dan harga diri sehingga terbentuklah masyarakat yang baik.