Headlines News :
Home » , , , » Dampak dan Efek Onani serta Cara Berhenti Dari Kebiasaan Onani

Dampak dan Efek Onani serta Cara Berhenti Dari Kebiasaan Onani

Written By KuduSudi on Minggu, 24 Juni 2012 | 05.37



Sepertinya masih ada banyak orang yang ternyata belum mengerti segala sesuatu tentang dampak, efek atau akibat onani atau masturbasi. Walaupun begitu, banyak orang yang melakukannya. Sehingga banyak juga informasi yang salah berkembang di masyarakat dalam memandang masturbasi atau onani, antara lain seperti yang ditanyakan di bawah ini.

Kasus 1:
“Saya adalah pemuda yang masih 19 tahun, belum menikah, tetapi saya bekerja mulai umur 14 tahun. Saya sangat sering masturbasi atau onani, dan itu sampai sekarang. Bahkan hal itu sering, pernah hampir 1 hari saya onani dan masturbasi 2 kali. Kebiasaan ini tidak dapat saya cegah. Setiap penis ereksi, saya akan bermasturbasi, biasanya waktu bangun tidur. Jika sudah, saya akan merasa puas. Pertanyaan saya adalah: Apakah onani yang sangat sering membuat mani encer? Apa efek atau dampak onani memakai sabun? Apa ada efeknya juga setelah keluar sperma tidak dicuci? Apa onani juga mengganggu pekerjaan sebab saya adalah pekerja berat? Saya takut, kalau ternyata dapat mengakibatkan lemah syahwat.” (R.W., Jakarta)

Kasus 2:
“Saya Rizal, saya adalah laki-laki 23 tahun, tinggi saya 165 cm dan berat badan 57 kg. saya mahasiswa pasca sarjana di perguruan tinggi Bandung, saya belum menikah. Saya sangat punya banyak masalah dalam kehidupan seks, mulai umur 20 tahun saya sangat sering onani sendiri sebab saya tidak sanggup untuk melawan nafsu seks saya. Saya selalu melakukannya sebanyak seminggu satu kali bahkan pernah saya seminggu sampai 3 kali. Tetapi ternyata gairah seks saya sangat tinggi. Perlu juga dokter untuk ketahui kalau sekarang hampir saya setiap hari masturbasi atau onani, bahkan dalam satu hari sampai 2 kali, kadang juga berhenti dalam sehari apabila saya tengah kelelahan tetapi hasrat seks untuk onani tetap ada, saya sudah berkali-kali berusaha menahannya, bahkan dengan berbagai banyak cara termasuk melakukan olahraga, setelah olahraga ternyata gairah seks itu tetap muncul. Saya tanyakan yaitu: Apakah kalau saya sangat sering onani akan berakibat buruk bagi kesehatan? Apa sering onani akan berakibat mandul? Bagaimana cara saya mengatasinya?” (R, Bandung)

Jawaban:
Banyak Mitos
Pada banyak hasil data penelitian yang telah dilakukan, ternyata memang pada umumnya semua pria dan bahkan sekitar 70-80 persen wanita pernah masturbasi. Buruknya banyak juga informasi yang salah berkembangan tentang masturbasi, misalnya saja bisa mengakibatkan berbagai hal buruk. Sepertinya ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi masyarakat, mitos tentang seks ini semakin banyak dan terus saja berkembangan sampai saaat ini.

Pada abad 18 telah terbit sebuah buku berjudul Onana yang dibuat oleh Tissot dari Prancis. Buku ini mengupas penyakit yang dapat muncul akibat melakukan onani atau masturbasi. Ternyata dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi, telah terbukti bahwa apa yang ditulis dan diterbitkan oleh Tissot adalah salah besar.

Bahwa sangat tidak benar bahwa melakukan onani atau masturbasi dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk kualitas sperma. Sehingga, tidak ada suatu bentuk gangguan pada kuantitas dan kualitas sperma karena masturbasi. Walaupun, onani atau masturbasi yang jika dilakukan dengan terburu-buru mencapai ejakulasi dapat dikhawatirkan menjadi pemicu terjadinya ejakulasi dini pada pria. Sementara itu, apabila Anda melakukannya terlalu sering, tentu akan berakibat pada kelelahan karena onani atau masturbasi. Hubungan intim dan onani sama-sama memerlukan energi.

Keseimbangan
Onani yang menggunakan sabun tidak akan menimbulkan dampak apa-apa asal sabun tersebut tidak ada zat yang memiliki sifat menimbulkan suatu rangsangan pada lapisan dalam kulit anda. Bahkan zat ini bila terlalu kuat akan membuat lapisan dalam kulit terlihat semacam luka lecet.

Apabila saya melihat jumlah aktivitas onani anda sangat sering, mungkin anda sangat kurang untuk melakukan suatu aktivitas yang seimbang antara aktivitas fisik dan mental. Pada kebanyakan kasus, apabila kita cukup untuk melakukan aktivitas fisik dan mental, dorongan seksual Anda akan tertekan. Sehingga, Anda gairah seks anda tidak akan terlalu banyak muncul dan terangsang, akibatnya anda dapat mencegah dan menahan diri untuk tidak sering onani.

Bisa juga pekerjaan Anda sekarang memang cukup berat dalam hal fisik. Walaupun begitu, kalau ternyata tidak diimbangi oleh kegiatan yang bersifat mental, anda akan tetap sering akan merasakan rangsangan dan dorongan seks yang sangat menggebu-gebu di dalam diri anda. Kesimpulannya, anda harus menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental.



Sumber : Forum.VIVAnews




Cara Berhenti Dari Kebiasaan Onani

Apa itu Onani?

Terminologi onani atau masturbasi dapat diartikan sebagai aktivitas menyentuh, meraba, memainkan, merangsang bagian tubuh (misalnya: alat kelamin) dengan tujuan untuk memuaskan hasrat seksual dirinya sendiri (autoerotism). Adapun istilah masturbasi biasa digunakan untuk mengartikan onani yang biasa dilakukan oleh kaum wanita. Istilah lain untuk onani adalah “swalayan”, melancap (bahasa Malaysia), istimna (bahasa Arab).

Bagaimana Onani itu Bermula?

Konon menurut Alkitab, tepatnya dalam Kejadian 38:6-10, hikayat, riwayat, kisah, atau sejarah Onani berasal dari seseorang bernama Onan yang sedang gelisah. Ia disuruh ayahnya, Yehuda, untuk menikahi janda almarhum kakaknya. Onan merasa keberatan karena ia yakin bahwa anak yang lahir akan dianggap sebagai keturunan kakaknya. Maka, Onan kemudian memutuskan untuk menumpahkan spermanya di luar tubuh janda tersebut setiap kali mereka berhubungan seksual, bukan di dalam ******. Dengan cara itu, janda kakaknya tidak akan hamil. Namun, cara itu harus berakhir tragis karena ternyata membuat Tuhan murka dan Onan mati.

Berapa kali “idealnya” beronani dalam seminggu?

Tidak ada “harga normal” atau pedoman untuk onani, namun ada yang menyebutkan biasanya onani dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, pendapat ini kurang kami setujui karena memang tidak didukung referensi yang kuat dan valid. Disarankan untuk sama sekali TIDAK beronani dalam seminggu, mengingat hampir tidak ada manfaat onani, kecuali pemuasan hasrat seksual semata.

Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Onani?

Kami memiliki beberapa tips efektif untuk menghentikan kebiasaan onani, seperti:

1. Awali dengan berdoa, memohon dan bertaubat kepada Allah, untuk berhenti dari onani selamanya.

2. Harus memiliki tekad, kemauan, dan motivasi yang kuat dari diri sendiri.

3. Terapkan sistem “reward and punishment” yang tegas dan disiplin untuk diri sendiri. Misalnya: jika satu hari saya tidak beronani, maka saya akan “menghadiahi diri sendiri” dengan membeli es krim yang lezat atau berjalan-jalan ke pantai. Jika saya beronani satu kali saja, saya harus “menghukum diri sendiri” dengan membaca satu buku tentnag ilmu pengetahuan.

4. Katakan TIDAK pada ONANI dan SEX sebelum MENIKAH!!!

5. Hendaknya tidak sering menyendiri, melamun, atau menonton film yang “membangkitkan gairah”.

6. Bergaullah dengan orang-orang yang alim, cerdas, sholeh, beriman, bertakwa. Hindarilah lingkungan pergaulan yang membawa Anda menuju “lembah maksiat” atau “dunia hitam”.

7. Perbanyaklah beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan Anda. Jika Anda beragama Islam, maka seringlah berpuasa sunah, sholat berjamaah, sholat malam, berzikir, membaca Alquran, dsb.

8. Jika Anda “hobi beronani”, berhati-hatilah atau waspadalah dengan kanker prostat! Sebab, hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Nottingham Inggris, menyatakan bahwa pria berusia antara 20-30 tahun yang “gemar beronani” memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker prostat. Juga, Sebanyak 34% atau 146 dari 431 orang yang terkena kanker prostat sering melakukan onani mulai usia 20 tahun. Sekadar tambahan, kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di kelenjar prostat, disebabkan karena sel prostat bermutasi dan mulai berkembang di luar kendali.

9. Sibukkanlah diri Anda dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, misalnya: berolahraga, pecinta alam, membaca buku, menulis, bernyanyi, memasak, berkebun, dsb.

10. Ingatlah bahwa hukum onani adalah haram, dan onani itu merupakan “zina tangan”.

11. Hindari bergaul dengan teman atau sahabat yang juga “hobi beronani”. Sebab seseorang itu dapat dinilai; salah satunya dengan siapa (saja) ia bergaul.

12. Mandilah secepat mungkin. Hindari untuk berlama-lama di kamar mandi.

13. Hindari melihat tontonan, tayangan, gambar, video, yang “syur”, “aduhai”, atau porno, baik di internet, televisi, VCD, DVD, dsb. Hindari juga “bacaan dewasa”, “kisah panas”, atau “bumbu-bumbu seksual”, kecuali Anda sudah menikah dan akan melakukan hubungan seks.

14. Perbanyak aktivitas fisik, terutama jika sedang stres atau diri Anda sedang dalam keadaan tertekan.

15. Lakukan semua hal, aktivitas, atau kegiatan yang Anda sukai, sepanjang tidak melanggar aturan agama dan norma.

16. Temukan, kembangkan, dan salurkan semua bakat, hobi, dan kreativitas Anda semaksimal mungkin.

17. Sadarilah bahwa onani hanya akan menghabiskan energi dan waktu Anda yang sebenarnya dapat Anda gunakan untuk melakukan hal-hal lainnya yang bermanfaat.

Oh iya, ada satu hal lagi yang perlu ketahui… . kami belum menemukan referensi yang mengatakan bahwa kebanyakan onani itu menghambat pertumbuhan. Yang mungkin terjadi adalah, energi yang seharusnya untuk tumbuh kembang tubuhmu kahirnya habis sia-sia hanya untuk beronani. Jelas bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi beronani dengan tingkat petumbuhan.


Sumber: Forum.VIVAnews
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KuduSuka - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger